Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa
besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam
mesin, campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai
dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang
dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga
bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika campuran
gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari
busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking
ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus kita
hindari.
Nama oktan berasal dari oktana (C8), karena dari seluruh
molekul penyusun bensin, oktana yang memiliki sifat kompresi paling bagus.
Oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami pembakaran spontan,
tidak seperti yang terjadi pada heptana,
misalnya, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit.
Beberapa angka oktan untuk bahan bakar:
§
87 → Bensin standar di Amerika Serikat
§
95 → Pertamax Plus
Angka oktan bisa ditingkatkan dengan menambahkan
zat aditif bensin. Menambahkan tetraethyl
lead (TEL, Pb(C2H5)4)
pada bensin akan meningkatkan bilangan oktan bensin tersebut, sehingga bensin
"murah" dapat digunakan dan aman untuk mesin dengan menambahkan
timbal ini. Untuk mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas pada
bensin yang mengandung TEL dibutuhkan etilen bromida (C2H5Br).
Celakanya, lapisan tipis timbal terbentuk pada atmosfer dan membahayakan
makhluk hidup, termasuk manusia. Di negara-negara maju, timbal sudah dilarang
untuk dipakai sebagai bahan campuran bensin.
Zat tambahan lainnya yang sering dicampurkan ke
dalam bensin adalah MTBE (methyl tertiary butyl ether, C5H11O),
yang berasal dan dibuat dari etanol. MTBE murni berbilangan setara oktan 118.
Selain dapat meningkatkan bilangan oktan, MTBE juga dapat menambahkan oksigen
pada campuran gas di dalam mesin, sehingga akan mengurangi pembakaran tidak
sempurna bensin yang menghasilkan gas CO.
Belakangan diketahui bahwa MTBE ini juga berbahaya bagi lingkungan karena
mempunyai sifat karsinogenik dan mudah bercampur dengan air,
sehingga jika terjadi kebocoran pada tempat-tempat penampungan bensin (misalnya
di pompa bensin)
MTBE masuk ke air tanah bisa mencemari sumur dan sumber-sumber air minum
lainnya.
Etanol yang berbilangan oktan 123 juga digunakan sebagai campuran. Etanol
lebih unggul dari TEL dan MTBE karena tidak mencemari udara dengan timbal.
Selain itu, etanol mudah diperoleh darifermentasi tumbuh-tumbuhan sehingga bahan baku untuk pembuatannya
cukup melimpah. Etanol semakin sering dipergunakan sebagai komponen bahan bakar
setelah harga minyak bumi semakin meningkat.
[sunting]Metode pengukuran
[sunting]Research Octane Number (RON)
Nilai oktan sebuah bahan bakar yang paling umum
di seluruh dunia adalah nilai Research
Octane Number (RON).
RON ditentukan dengan mengisi bahan bakar ke dalam mesin uji dengan rasio
kompresi variabel dengan kondisi yang teratur. Nilai RON diambil dengan
membandingkan campuran antara iso-oktana dan n-heptana. Misalnya, sebuah bahan
bakar dengan RON 88 berarti 88% kandungan bahan bakar itu adalah iso-oktana dan
12%-nya n-heptana.
Bensin merupakan
salah satu bahan bakar yang paling banyak digunakan. Sementara itu, fraksi bensin dalam minyak bumi
sangat sedikit. Oleh karena itu, untuk meningkatkan jumlah fraksi bensin perlu
dilakukan proses cracking terhadap senyawa hidrokarbon rantai panjang
0 komentar:
Posting Komentar